Rabu, 20 Maret 2013

(renungan) air dan besi


Pada hakekatnya, apabila kita berbuat baik, sebetulnya kita juga yang beruntung, bukan orang lain. Lantaran segala tindak-tanduk kita tidak lepas dari penilaian Allah. Sama halnya jika kita berbuat buruk. Akibatnya juga akan menimpa kita sendiri.Karena itu Allah mengingatkan:

"kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu.
Dan jika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula."
(surat Al Isra'':7)

Dalam kesombongan temannya Air hanya diam saja, suatu hari Besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana, aturannya barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa luka maka ia dinyatakan menang. mereka pun mulai berlomba. rintangan pertama : mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam.

besi mulai menunjukan kekuatannya, ia menabrakan dirinya ke batu-batuan itu. tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu. air mulai melakukan tugasnya, ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.

score air dan besi 1 : 0
rintangan kedua : mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua.
besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka. air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu, ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat ke dasar gua.

score air dan besi 2 : 0
rintangan ketiga : mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua.
besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya ia berkata pada air " score kita 2:0, aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini ". airpun segera menggenang, sebenarnya ia pun kesulitan mengatasio rintangan ini, tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap. ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya ke seberang dan mengembunkannya. maka air turun sebagai hujan.
air menang telak atas besi dengan score 3 : 0

apa yang dapat kita lihat dan dapatkan dari kisah besi dan air ini? mari kita renungkan :
jadikanlah hidup anda seperti air.
ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan, karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus bebatuan yang keras.
ingat, hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan.

kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.
air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia fleksibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia. air tidak putus asa, ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. ia tidak putus asa . dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya,
padanya masih dikaruniakan kemampuhan untuk merubah diri menjadi uap.

Tidak ada komentar: