Selasa, 15 Januari 2013

rumus vs bodoh



1. Rumus KELUARGA :
Orang tua Cerdas + Anak Cerdas = Diskusi
Orang tua Cerdas + Anak Bodoh = Bentakan
Orang tua Bodoh + Anak Cerdas = Kemanjaan
Orang tua Bodoh + Anak Bodoh = Broken Home

2. Rumus PENDIDIKAN :

Guru Cerdas + Siswa Cerdas = Sekolah Favorit
Guru Cerdas + Siswa Bodoh = Belajar Keras
Guru Bodoh + Siswa Cerdas = Pujian
Guru Bodoh + Siswa Bodoh = Tidak Lulus 100%



3. Rumus PERGAULAN :
Cowok Cerdas + Cewek Cerdas = Cinta Romantis
Cowok Cerdas + Cewek Bodoh = Skandal
Cowok Bodoh + Cewek Cerdas = Pernikahan
Cowok Bodoh + Cewek Bodoh = Hamil (buat anak kog coba - coba)

4. Rumus PERUSAHAAN :
Boss Cerdas + Karyawan Cerdas = Profit
Boss Cerdas + Karyawan Bodoh = Produksi
Boss Bodoh + Karyawan Cerdas = Promosi
Boss Bodoh + Karyawan Bodoh = Kerja Lembur

5. Rumus KENEGARAAN :

Pemimpin Cerdas + Rakyat Cerdas = Demokrasi
Pemimpin Cerdas + Rakyat Bodoh = Otoriter
Pemimpin Bodoh + Rakyat Cerdas = Demonstrasi
Pemimpin Bodoh + Rakyat Bodoh = Negara Bangkrut



yaaa tafsirkan sendiri laaaaaaaaaaah....

Hebat mana orang bodoh apa orang pintar????


Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis...
Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang pintar.
Walhasil boss-nya orang pintar adalah orang bodoh.

Orang bodoh sering melakukan kesalahan,
maka dia rekrut orang pintar yang
tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah.
Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.

Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya
mencari kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk
membayari proposal yang diajukan orang pintar.

Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato,
maka dia menyuruh orang pintar untuk membuatnya.

Orang bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH).
oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar
untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.

Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan,
sementara itu orang pintar percaya.
Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh.
Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada di atas.

Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan
panjang-panjang oleh orang pintar. Walhasil orang orang pintar menjadi
staf-nya orang bodoh.

Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan,
dia PHK orang-orang pintar yang berkerja.
Tapi orang-orang pintar DEMO. Walhasil orang-orang pintar
'meratap-ratap' kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.

Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu
untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan
waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.

Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit.
Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.