Minggu, 17 Maret 2013

Pembelajaran Koorperatif



Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang bernaung dalam teori kontruktivisme. Di mana dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk mengontruksi pengetahuannya. Artinya siswa harus dilibatkan secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar serta mengkonstribusi dalam membangun pengetahuan, serta tanggung jawab terhadap apa yang ia konstruksikan. Dalam pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks.
              Menurut Trianto (2007:41)  dalam kelas pembelajaran kooperatif dilakukan dengan cara siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku atau ras dan satu sama lain saling membantu”.
              Tujuan dibentuk kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berfikir dalam kegiatan belajar. Tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru dan di antara teman kelompoknya saling membantu demi mencapai ketuntasan belajar. Enggen dan Kauchak dalam Trianto (2007:42) mengemukakan bahwa “pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama”.
Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan prestasi siswa, menfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama dengan siswa yang berbeda latar belakangnya. Jadi dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda, yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru.
Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.         Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi pelajaran.
b.      Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan yang tinggi, sedang dan rendah.
c.       Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku dan jenis kelamin yang berbeda.
d.      Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.
Adapun unsur-unsur dasar yang perlu ditanamkan kepada siswa agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan secara efektif yaitu:
a.       Siswa harus memiliki persepsi sama bahwa mereka harus sehidup sepenanggungan.
b.      Siswa memiliki tanggung jawab bersama terhadap tiap siswa lain dalam kelompoknya, di samping tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
c.       Siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama.
d.      Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama besarnya di antara para anggota kelompok.
e.       Siswa akan diberi satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.
f.       Siswa berbagi kepemimpinan sementara dan mereka memperoleh keterampilan bekerjasama selama belajar.
g.      Siswa akan diminta pertanggungjawabannya secara individual terhadap materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Berikut ini langkah-langkah atau fase-fase pembelajaran kooperatif:
Tabel 2.1 Langkah-langkah atau fase-fase pembelajaran kooperatif
Fase– Fase
Tingkah laku guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotifasi siswa
Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2
Menyajikan informasi
Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.
Fase 4
Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari oleh masing-masing kelompok dan mempersembahkan hasil kerjanya.
Fase 5
Memberikan penghargaan
Memberikan penghargaan terhadap segala upaya maupun hasil belajar siswa baik secara individu maupun kelompok.
Sumber: Slavin (1995: 32)


 

DAFTAR PUSTAKA


Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning Theory Research and Practice Second Edition. Boston: Allyn and Bacon.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Tidak ada komentar: