Pembelajaran
Kooperatif
Pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang bernaung dalam teori kontruktivisme. Di
mana dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk mengontruksi
pengetahuannya. Artinya siswa harus dilibatkan secara aktif dalam kegiatan
belajar mengajar serta mengkonstribusi dalam membangun pengetahuan, serta
tanggung jawab terhadap apa yang ia konstruksikan. Dalam pembelajaran
kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan
memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa
secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan
masalah-masalah yang kompleks.
Menurut
Trianto (2007:41) dalam kelas
pembelajaran kooperatif dilakukan dengan cara siswa belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 6 orang siswa yang sederajat
tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku atau ras dan satu sama lain
saling membantu”.
Tujuan
dibentuk kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua
siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berfikir dalam kegiatan
belajar. Tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang
disajikan oleh guru dan di antara teman kelompoknya saling membantu demi
mencapai ketuntasan belajar. Enggen dan Kauchak dalam Trianto (2007:42)
mengemukakan bahwa “pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi
pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai
tujuan bersama”.
Pembelajaran
kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan prestasi siswa,
menfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan
dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan
belajar bersama-sama dengan siswa yang berbeda latar belakangnya. Jadi dalam
pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda, yaitu sebagai siswa ataupun
sebagai guru.
Pembelajaran
kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Siswa bekerja dalam
kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi pelajaran.
b. Kelompok
dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan yang tinggi, sedang dan rendah.
c. Bila
memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku dan jenis kelamin
yang berbeda.
d. Penghargaan
lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.
Adapun
unsur-unsur dasar yang perlu ditanamkan kepada siswa agar pembelajaran
kooperatif dapat berjalan secara efektif yaitu:
a. Siswa
harus memiliki persepsi sama bahwa mereka harus sehidup sepenanggungan.
b. Siswa
memiliki tanggung jawab bersama terhadap tiap siswa lain dalam kelompoknya, di
samping tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang
dihadapi.
c. Siswa
harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama.
d. Siswa
harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama besarnya di antara para
anggota kelompok.
e. Siswa
akan diberi satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap
evaluasi seluruh anggota kelompok.
f. Siswa
berbagi kepemimpinan sementara dan mereka memperoleh keterampilan bekerjasama
selama belajar.
g. Siswa
akan diminta pertanggungjawabannya secara individual terhadap materi yang
ditangani dalam kelompok kooperatif.
Berikut
ini langkah-langkah atau fase-fase pembelajaran kooperatif:
Tabel 2.1 Langkah-langkah atau fase-fase
pembelajaran kooperatif
Fase– Fase
|
Tingkah laku guru
|
Fase 1
Menyampaikan tujuan
dan memotifasi siswa
|
Menyampaikan semua
tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi
siswa belajar.
|
Fase 2
Menyajikan informasi
|
Menyajikan informasi
kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
|
Fase 3
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
|
Membimbing kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.
|
Fase 4
Evaluasi
|
Mengevaluasi hasil
belajar tentang materi yang telah dipelajari oleh masing-masing kelompok dan
mempersembahkan hasil kerjanya.
|
Fase 5
Memberikan
penghargaan
|
Memberikan
penghargaan terhadap segala upaya maupun hasil belajar siswa baik secara
individu maupun kelompok.
|
Sumber:
Slavin (1995: 32)
DAFTAR PUSTAKA
Slavin, R.E. 1995. Cooperative
Learning Theory Research and Practice Second Edition. Boston: Allyn and
Bacon.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif
Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar