
BAGI
sebagian besar orang, Sulawesi Utara sering diidentikkan dengan 3B
(Bubur Manado, Boulevard, dan Bunaken). Tapi, Sulut juga kaya budaya
dan keindahan alam.
Bahkan, kalau
mau mencoba yang tidak biasa, salah satu daerah di Sulut juga
menawarkan wisata ekstrem. Tapi, jangan bandingkan wisata ekstrem di
sana dengan arung jeram, bungee jumping, atau panjat tebing. Yang
ektrem di sana justru pasar, tepatnya Pasar Hewan Tomohon, dan wisata
kuliner.
Penasaran? Jika tidak
sedang macet, Tomohon bisa dicapai dalam 30-40 menit dari Manado.
Jalannya yang menanjak dan berkelok-kelok menawarkan sensasi
petualangan. Dalam perjalanan ke Tomohon itu, kita bisa melihat Teluk
Manado dari ketinggian. Sungguh elok.

Di
sana, daging binatang-binatang tersebut biasa disajikan sebagai menu
utama saat ada hajatan. Misalnya, perayaan ulang tahun, pernikahan,
atau syukuran rumah baru. Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon pun selalu
menghidangkan masakan ekstrem itu tiap menggelar hajatan. Wali Kota
Tomohon Jefferson Soleman Montesque Rumajar memang doyan masakan
tersebut.
Memasaknya? Paniki, tikus,
dan ular piton biasa dimasak dengan santan. Sedangkan RW umumnya
dimasak pedas. ''Biasanya, seekor anjing membutuhkan satu liter rica
(cabe merah, Red). Rasanya akan tambah strong jika disiram satu sloki
cap tikus,'' tutur Artur Rotinsulu, warga Tomohon yang mengaku
menyiapkan anggaran khusus untuk menghidangkan menu-menu ekstrem
tersebut. Cap tikus yang dia sebut itu adalah minuman keras khas
Manado yang terbuat dari aren.

Tentu
pengunjung yang ingin mencicipi menu ekstrem tersebut tidak perlu
beli daging di Pasar Tomohon, lalu memasaknya sendiri. Di Tomohon,
Manado, dan daerah lain di Sulawesi Utara ada rumah makan yang
menjual menu ekstrem itu. Sebut, misalnya, RM Megfra, Heng-Mien,
Tinoor Jaya, Nathan, Pemandangan, Imanuel Ragey, dan Kawangkoan
Ragey.
Rumah makan yang menyajikan
menu ektrem tersebut umumnya berdiri di sepanjang jalan
Manado-Tomohon. Wisatawan bisa mencicipinya sambil menikmati
pemandangan Kota Manado dari ketinggian.Yang ingin mencicipi menu
tersebut disarankan mampir ke rumah makan sebelum melanjutkan
perjalanan ke Kota Tomohon. Sebab, jika telanjur melihat daging
hewan-hewan itu di pasar, dikhawatirkan wisatawan jadi ngeri
memakannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar