Anda
tentu ingat tentang kisah seorang anak yang dibesarkan oleh
kumpulan monyet, yup itulah Tarzan, rupanya bukan cerita omong kosong
belaka, hewan memelihara anak manusia hingga akhirnya berubah
seperti mereka, dibawah ini adalah sedikit kisah menakjubkan dari
manusia yang di besarkan oleh hewan.
Dua remaja putri ditemukan di dekat Calcutta 1926 oleh Wahyu Yusuf Singh, seorang pendeta lokal di panti asuhan.
Singh
menulis dalam buku harian bahwa mereka telah lama mempunya gigi
yang aneh dan benci kepada matahari, melolongi bulan, makan dari
mangkuk di atas tanah, dan melihat dengan jelas di dalam gelap.
Ia mencoba untuk membudayakan kehidupan bersosialisasi Amala dan Kamala, tapi tampaknya sangat sulit untuk dilakukan.
Pada
tahun 1960, antropolog Spanyol Jean-Claude Auger menerima laporan
dari nomads di gurunSahara bahwa ada seorang anak telah berjalan
bebas di gurun. Ia pergi untuk melakukan investigasi, dan tentu saja,
ia melihat seorang anak laki-laki bersama sekumpulan gazelles (
Kijang Gurun).
Antropolog tersebut
kemudian memperhatikan anak tersebut, dan betapa kagetnya ia ketika
melihat anak tersebut berkomunikasi dengan kawanan hewan tersebut
sambil memakan akar-akaran, kadal, dan cacing.
Auger
kembali dua tahun kemudian dengan tentara Spanyol untuk menangkap
anak tersebut. Tetapi ketika mereka mencoba untuk mengejar, Jeep yang
ditumpanginya terbalik. Tahun 1966, Auger membuat satu upaya
terakhir untuk menangkap anak dengan helikopter dan jaring, tetapi
juga tidak berhasil menangkap anak tersebut.
Pada tahun 1988,anak laki-laki berumur 4 tahun bernama John Ssebunya melihat ayahnya menembak dan membunuh ibunya.
Takut
akan hidupnya, Yohanes berlari ke dalam hutan di negara Uganda dan
bergabung dengan kumpulan monyet penghuni hutan tersebut, salah satu
dari beberapa binatang menyusui lainnya menerima anak tersebut
menjadi bagian dari kelompoknya.
Ketika
Yohanes ditemukan lebih dari satu tahun kemudian, ia mempunyai
rambut tebal meliputi tubuhnya, dia berjalan berlutut dan menekuk
jari tangannya, dan dia tidak bisa memakan makanan yang dimasak.
Namun
setelah diadopsi sebuah panti asuhan Kristen di kota Masaka, sisi
kemanusiaannya mulai terlihat. Sekarang ia berumur 24 tahun, John
telah belajar untuk berbicara dan berjalan tegak lurus.
Ia
bahkan memutar musik dan gitar. Dan pada tahun 1999, dia bepergian
ke Eropa dari Afrika dengan anak-anak paduan suara. (Foto: BBC - Anak
Wolves’ Busana).
Pada
tahun 1996, Ivan Mishukov yang berumur 4 tahun berada jauh dari
orang tuanya dan menjadi salah satu dari 2 juta anak-anak tuna wisma
hidup di jalanan di Rusia.
Setelah
hidup terlunta-lunta dijalanan kota Moscow, akhirnya ia bergabung
dengan kumpulan anjing jalanan untuk mencari makanan dan
perlindungan di dinginnya langit malam kota Moscow, dan menjadikan dia
pemimpin mereka.
Dua tahun
kemudian, polisi menangkap anak tersebut di belakang dapur di sebuah
restoran, ketika sedang mengais sisa-sisa makanan, kemudian ia
dibawa ke sebuah panti sosial dan dengan cepat dapat menyesuaikan
diri dengan kehidupan dunia manusia. Sekarang Ivan hidup dengan
normal, walaupun dia masih sering memimpikan tentang teman-teman
anjingnya. (Foto: Marcianitos Verdes)
Ditemukan
anak 12 tahun bernama Victor muncul di Aveyron, Perancis, ia tidak
dapat berbicara, makan daging mentah, dan banyak cakaran diseluruh
tubuhnya. Kejadian tersebut terjadi tahun 1799.
Seorang
dokter bernama Jean Itard dikhususkan untuk menganalisa Victor,
dan dirinya percaya bahwa jika ia dapat mengajarinya untuk dapat
berbicara bahasa manusia dan menunjukkan rasa kasih sayang.
Penelitiannya
dapat membuktikan, bahwa jika sesorang jauh dari pendidikan, sisi
bintang / sisi liar dari sesorang tersebut akan lebih dominan.
Sayangnya untuk Itard, Victor tidak pernah membuat banyak kemajuan.
Pada
tahun 1997, seorang wanita bernama Monique “Misha” Defonesca
mempublikasikan kisah hidupnya tentang Holocaust. Menurut buku nya,
Nazi telah membunuh orang tuanya di Brussels ketika dia baru berusia 7
tahun. Setelah itu ia hanya hidup sebatang kara.
Misha
melewati daratan eropa sendirian dengan sepasang serigala yang
menemaninya selama berbulan-bulan, bahkan mungkin tahunan. Akhirnya
tibalah ia di Ukraina.
Cerita sebuah
kisah hidup yang menakjubkan, koran Belgia mewawancarainya dan
memberitakan rincian dan menemukan bahwa Misha’s nama sebenarnya
adalah Monique De.
Meskipun orang
tuanya meninggal dalam perang, ia akhirnya dirawat oleh kakenya.
Misha kemudian datang dan menjelaskan ke pers Belgia cerita
“kenyataan” dan “jalan hidup” yang telah ditempuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar